Selasa, 05 Mei 2015

Demam


Pengertian Febris/Demam
Febris/demam adalah tindak balas normal badan terhadap sebarang jangkitan dan penyakit-penyakit lain. Ia bukanlah satu penyakit tetapi gejala yang selalunya menandakan anda mempunyai penyakit-penyakit yang ringan (tidak serius). Suhu badan normal adalah 37°C, jika melebihi tahap ini anda akan disahkan demam . Demam adalah tanda infeksi, namun penderita penyakit serius dengan infeksi dapat tanpa demam atau suhu lebih rendah daripada normal. Lagipula ada banyak penyebab demam selain infeksi. Demam adalah akibat kondisi yang ditimbulkan oleh perubahan dalam pusat pengatur panas melalui pengaruh sitokin yang dihasilkan oleh makrofag
Demam karena infeksi bersifat menguntungkan karena mengurangi stabilitas lisosom, meningkatkan efek interferon, dan merangsang mobilitas leukosit dan aktivitas bakterisidal. Demam berbeda dengan hiperpireksia maupun dengan hipertermia karena keduanya tidak memiliki batasan atas kenaikan suhu. Demam tidaklah sama dengan hipertermia, yang diartikan sebagai peningkatan suhu tubuh yang tidak terkontrol. Hipertermia dapat diakibatkan oleh pembentukan panas yang berlebihan atau gangguan pengeluaran panas

Apa kaitan antara demam dengan keadaan sistem imun tubuh
Sistem imun seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, kita sangat bergantung pada imunitas yang utuh. Gangguan pertahanan imun yang disebabkan oleh keadaan imunodefisiensi akan mengakibatkan tubuh manusia mudah terserang oleh infeksi dan beberapa jenis tumor
Fungsi sistem imun  pada tubuh manusia adalah membedakan diri sendiri dari asing. Semua organisme adalah integrasi rumit beragam sel, jaringan, dan organ yang masing-masing diperlukan demi kelangsungan hidup. Untuk menunjang kehidupan, suatu organisme harus mampu melindungi diri dari ancaman terhadap jati-dirinya. Ancaman ini datang dari luar atau dari dalam tubuh.
       Untuk melindungi diri dari ancaman terhadap jati-dirinya, tubuh manusia telah mengembangkan reaksi pertahanan selular yang disebut respons imun. Mekanisme-mekanisme ini dapat disebut sebagai imunitas tubuh yaitu suatu keadaan perlindungan yang ditandai dengan daya ingat dan spesifisitas. Daya ingat adalah meningkatnya kemampuan terhadap suatu antigen karena pernah terpajan ke antigen tersebut. Fungsi utama dari imunitas adalah perannya dalam pertahanan adalah menghasilkan resistensi terhadap agen penginvasi seperti mikroorganisme, perannya dalam surveilans adalah mengidentifikasi dan menghansurkan sel-sel tubuh sendiri yang bermutasi dan berpotensii menjadi neoplasma, dan  perannya dalam homeostasis adalah membersihkan sisa-sisa sel dan zat-zat  buangan sehingga tipe-tipe sel tetap seragam dan tidak berubah
Etiologi
Macam-macam penyebab demam adalah sebagai berikut:
1.  Infeksi virus dan bakteri
2.  Flu dan masuk angin
3.  Radang tenggorokan
4.  Infeksi telinga
5.  Diare disebabkan bakterial atau diare disebabkan oleh virus
6.  Bronkitis akut, infeksi saluran kencing
7.  ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas)
8.  Obat-obatan tertentu
9.  Masalah-masalah serius seperti pneumonia, radang usus buntu, TBC, dan radang selaput otak


Mekanisme Terjadinya Demam
Demam terjadi karena penglepasan pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya telah terangsang oleh pirogen eksogen yang dapat berasal dari mikrorganisme atau merupakan suatu hasil reaksi imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi. Dewasa ini diduga bahwa pirogen adalah suatu protein yang identik dengan interleukin-1. Didalam hipotalamus zat ini akan merangsang penglepasan asam arakhidonat serta mengakibatkan peningkatan sintesis prostaglandin E2 yang langsung dapat menyebabkan suatu pireksia
Penyebab eksogen demam antara lain bakteri, jamur, virus, dan produk-produk yang dihasilkan oleh agen-agen tersebut (misal, endotoksin). Kerusakan jaringan oleh sebab apapun dapat menyebabkan demam. Faktor-faktor imunologi seperti kompleks imun dan limfokin menimbulkan demam pada penyakit vaskuler kolagen dan keadaan-keadaan hiperdsensitivitas. Seluruh substansi di atas menyebabkan sel-sel fagosit mononuklear-monosit, makrofag jaringan, atau sel kupfer- membuat pirogen endogen (EP = endogenous pirogen). EP adalah suatu protein kecil yang mirip interleukin 1, yang merupakan suatu mediator proses imun antar sel yang penting. EP telah diisolasi dari netrofil, eosinofil, monosit, sel kupfer, makrofag alveoli, dan sinovium, EP juga ditemukan dalam sel-sel penyakit Hodgkin, limfoma histiositik, dan kanker sel ginjal. EP menginduksi demam melalui pengaruhnya pada area pre-optik di hipotalamus anterior. EP melepaskan asam arakhidonat di hipotalamus yang selanjutnya diubah menjadi prostaglandin. Hipotalamus anterior mengandung banyak neuron termosensitif. Area ini juga kaya dengan seroton dan norepinefrin yang memperantarai terjadinya demam. EP meningkatkan konsentrasi mediator tersebut. Selanjutnya kedua mono-amina ini akan meningkatkan adenosin monofosfat siklik (AMP siklik) dan prostaglandin di susunan saraf pusat.
Kerja Hipotalamus Pada Saat Terjadinya Demam
       Sebagian besar protein hasil pemecahan protein dan beberapa zat tertentu lainnya, terutama toksin liposakarida yang dilepaskan dari membran sel bakteri, dapat menyebabkan peningkatan set-point pada termostat hipotalamus. Zat yang menyebabkan timbulnya efek seperti ini adalah pirogen. Pirogen yang dilepaskan dari bakteri toksik atau pirogen yang dilepaskan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama keadaan sakit. Ketika set-point di pusat pengaturan menjadi lebih tinggi dari normal, semua mekanisme untuk meningkatkan suhu terlibat, termasuk penyimpanan panas dan peningkatan pembentukan panas.

Jenis-jenis Demam
1.    Demam septik : pada tipe demam septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.
2.    Demam remiten : pada tipe demam remiten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik.
3.    Demam intermiten : pada tipe demam intermiiten, suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.
4.    Demam kontinyu : pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.
5.    Demam siklik : pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula
   
Pola demam
Penyakit
Kontinyu
Demam tifoid, malaria falciparum malignan
Remitten
Sebagian besar penyakit virus dan bakteri
Intermiten
Malaria, limfoma, endokarditis
Hektik atau septik
Penyakit Kawasaki, infeksi pyogenik
Quotidian
Malaria karena P.vivax
Double quotidian
Kala azar, arthritis gonococcal, juvenile rheumathoid arthritis, beberapa drug fever (contoh karbamazepin)
Relapsing atau periodik
Malaria tertiana atau kuartana, brucellosis
Demam rekuren
Familial Mediterranean fever

Keadaan Metabolisme Tubuh Pada Saat Terjadinya Demam
Pembentukan panas adalah suatu produk utama metabolisme. Metabolisme tubuh yaitu semua reaksi kimia di dalam sel tubuh dan kecepatan metabolisme dalam keadaan normal dinyatakan dengan istilah kecepatan pembebasan panas selama reaksi kimia. Faktor-faktor yang paling penting yaitu :
1.    Laju metabolisme basal semua sel tubuh
2.    Laju metabolisme tambahan yang disebabkan oleh aktivitas otot termasuk kontraksi otot yang disebabkan oleh menggigil
3.    Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengaruh tiroksin
4.    Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengaruh epinefrin, norepinefrin, dan perangsangan simpatis terhadap sel
5.    Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas kimiawi di dalam sel sendiri, terutama bila suhu di dalam sel meningkat
6.    Metabolisme tambahan yang diperlukan untuk pencernaan, absorbsi, dan penyimpanan makanan.
Selama demam, metabolisme meningkat dan konsumsi oksigen bertambah. Metabolisme tubuh meningkat 7% untuk setiap derajat kenaikan suhu. Fekuensi jantung dan pernapasan meningkat untuk memenuhi kebutuhan metabolic tubuh terhadap nutrient. Metabolisme yang meningkat menggunakan energi yang memproduksi panas tambahan.
Jika penderita demam memiliki masalah jantung atau saluran pernapasan, stress karena demam dapat menjadi besar. Demam yang lama dapat melelahkan penderita dengan menghabiskan simpanan energi. Peningkatan metabolisme membutuhkan tambahan oksigen. Jika kebutuhan oksigen tidak terpenuhi, terjadi hipoksia selular (oksigen tidak adekuat). Hipoksiamiokard mengakibatkan angina (nyeri dada). Hipoksia serebral mengakibatkan konvusi.

Penanganan selama demam termasuk terapi oksigen. Mekanisme regulasi digunakan untuk mengatasi demam yang membuat penderita beresiko kekurangan volume cairan. Kehilangan air melalui peningkatan pernapasan dan diaforesis dapat menjadi berlebihan. Dehidrasi dapat menjadi masalah serius pada lansia dan anak-anak yang berat badannya rendah. Mempertahankan keadaan volume cairan yang optimum merupakan tindakan penanganan demam yang penting.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com