Pengertian
Febris/Demam
Febris/demam
adalah tindak balas normal badan terhadap sebarang jangkitan dan
penyakit-penyakit lain. Ia bukanlah satu penyakit tetapi gejala yang selalunya
menandakan anda mempunyai penyakit-penyakit yang ringan (tidak serius). Suhu
badan normal adalah 37°C, jika melebihi tahap ini anda akan disahkan demam . Demam
adalah tanda infeksi, namun penderita penyakit serius dengan infeksi dapat
tanpa demam atau suhu lebih rendah daripada normal. Lagipula ada banyak
penyebab demam selain infeksi. Demam adalah akibat kondisi yang ditimbulkan
oleh perubahan dalam pusat pengatur panas melalui pengaruh sitokin yang
dihasilkan oleh makrofag
Demam
karena infeksi bersifat menguntungkan karena mengurangi stabilitas lisosom,
meningkatkan efek interferon, dan merangsang mobilitas leukosit dan aktivitas
bakterisidal. Demam berbeda dengan hiperpireksia maupun dengan hipertermia
karena keduanya tidak memiliki batasan atas kenaikan suhu. Demam tidaklah sama
dengan hipertermia, yang diartikan sebagai peningkatan suhu tubuh yang tidak
terkontrol. Hipertermia dapat diakibatkan oleh pembentukan panas yang
berlebihan atau gangguan pengeluaran panas
Apa
kaitan antara demam dengan keadaan sistem imun tubuh
Sistem
imun seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, kita sangat bergantung pada
imunitas yang utuh. Gangguan pertahanan imun yang disebabkan oleh keadaan
imunodefisiensi akan mengakibatkan tubuh manusia mudah terserang oleh infeksi
dan beberapa jenis tumor
Fungsi
sistem imun pada tubuh manusia adalah
membedakan diri sendiri dari asing. Semua organisme adalah integrasi rumit
beragam sel, jaringan, dan organ yang masing-masing diperlukan demi
kelangsungan hidup. Untuk menunjang kehidupan, suatu organisme harus mampu
melindungi diri dari ancaman terhadap jati-dirinya. Ancaman ini datang dari
luar atau dari dalam tubuh.
Untuk melindungi diri dari ancaman
terhadap jati-dirinya, tubuh manusia telah mengembangkan reaksi pertahanan
selular yang disebut respons imun. Mekanisme-mekanisme ini dapat disebut
sebagai imunitas tubuh yaitu suatu keadaan perlindungan yang ditandai dengan
daya ingat dan spesifisitas. Daya ingat adalah meningkatnya kemampuan terhadap
suatu antigen karena pernah terpajan ke antigen tersebut. Fungsi utama dari
imunitas adalah perannya dalam pertahanan adalah menghasilkan resistensi
terhadap agen penginvasi seperti mikroorganisme, perannya dalam surveilans
adalah mengidentifikasi dan menghansurkan sel-sel tubuh sendiri yang bermutasi
dan berpotensii menjadi neoplasma, dan
perannya dalam homeostasis adalah membersihkan sisa-sisa sel dan
zat-zat buangan sehingga tipe-tipe sel
tetap seragam dan tidak berubah
Etiologi
Macam-macam
penyebab demam adalah sebagai berikut:
1. Infeksi
virus dan bakteri
2. Flu
dan masuk angin
3. Radang
tenggorokan
4. Infeksi
telinga
5. Diare
disebabkan bakterial atau diare disebabkan oleh virus
6. Bronkitis
akut, infeksi saluran kencing
7. ISPA
(Infeksi Saluran Pernafasan Atas)
8. Obat-obatan
tertentu
9. Masalah-masalah
serius seperti pneumonia, radang usus buntu, TBC, dan radang selaput otak
Mekanisme
Terjadinya Demam
Demam
terjadi karena penglepasan pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya telah
terangsang oleh pirogen eksogen yang dapat berasal dari mikrorganisme atau
merupakan suatu hasil reaksi imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi.
Dewasa ini diduga bahwa pirogen adalah suatu protein yang identik dengan
interleukin-1. Didalam hipotalamus zat ini akan merangsang penglepasan asam
arakhidonat serta mengakibatkan peningkatan sintesis prostaglandin E2 yang
langsung dapat menyebabkan suatu pireksia
Penyebab
eksogen demam antara lain bakteri, jamur, virus, dan produk-produk yang
dihasilkan oleh agen-agen tersebut (misal, endotoksin). Kerusakan jaringan oleh
sebab apapun dapat menyebabkan demam. Faktor-faktor imunologi seperti kompleks
imun dan limfokin menimbulkan demam pada penyakit vaskuler kolagen dan
keadaan-keadaan hiperdsensitivitas. Seluruh substansi di atas menyebabkan
sel-sel fagosit mononuklear-monosit, makrofag jaringan, atau sel kupfer-
membuat pirogen endogen (EP = endogenous pirogen). EP adalah suatu protein
kecil yang mirip interleukin 1, yang merupakan suatu mediator proses imun antar
sel yang penting. EP telah diisolasi dari netrofil, eosinofil, monosit, sel
kupfer, makrofag alveoli, dan sinovium, EP juga ditemukan dalam sel-sel
penyakit Hodgkin, limfoma histiositik, dan kanker sel ginjal. EP menginduksi
demam melalui pengaruhnya pada area pre-optik di hipotalamus anterior. EP
melepaskan asam arakhidonat di hipotalamus yang selanjutnya diubah menjadi
prostaglandin. Hipotalamus anterior mengandung banyak neuron termosensitif.
Area ini juga kaya dengan seroton dan norepinefrin yang memperantarai
terjadinya demam. EP meningkatkan konsentrasi mediator tersebut. Selanjutnya
kedua mono-amina ini akan meningkatkan adenosin monofosfat siklik (AMP siklik)
dan prostaglandin di susunan saraf pusat.
Kerja
Hipotalamus Pada Saat Terjadinya Demam
Sebagian besar protein hasil pemecahan
protein dan beberapa zat tertentu lainnya, terutama toksin liposakarida yang
dilepaskan dari membran sel bakteri, dapat menyebabkan peningkatan set-point
pada termostat hipotalamus. Zat yang menyebabkan timbulnya efek seperti ini
adalah pirogen. Pirogen yang dilepaskan dari bakteri toksik atau pirogen yang
dilepaskan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama
keadaan sakit. Ketika set-point di pusat pengaturan menjadi lebih tinggi dari
normal, semua mekanisme untuk meningkatkan suhu terlibat, termasuk penyimpanan
panas dan peningkatan pembentukan panas.
Jenis-jenis
Demam
1. Demam
septik : pada tipe demam septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang
tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada
pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang
tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.
2. Demam
remiten : pada tipe demam remiten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi
tidak pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat
dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada
demam septik.
3. Demam
intermiten : pada tipe demam intermiiten, suhu badan turun ke tingkat yang
normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi
setiap dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam
diantara dua serangan demam disebut kuartana.
4. Demam
kontinyu : pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda
lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali
disebut hiperpireksia.
5. Demam
siklik : pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa
hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian
diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula
Pola
demam
|
Penyakit
|
Kontinyu
|
Demam
tifoid, malaria falciparum malignan
|
Remitten
|
Sebagian
besar penyakit virus dan bakteri
|
Intermiten
|
Malaria,
limfoma, endokarditis
|
Hektik
atau septik
|
Penyakit
Kawasaki, infeksi pyogenik
|
Quotidian
|
Malaria
karena P.vivax
|
Double
quotidian
|
Kala
azar, arthritis gonococcal, juvenile rheumathoid arthritis, beberapa drug
fever (contoh karbamazepin)
|
Relapsing
atau periodik
|
Malaria
tertiana atau kuartana, brucellosis
|
Demam
rekuren
|
Familial
Mediterranean fever
|
Keadaan
Metabolisme Tubuh Pada Saat Terjadinya Demam
Pembentukan
panas adalah suatu produk utama metabolisme. Metabolisme tubuh yaitu semua
reaksi kimia di dalam sel tubuh dan kecepatan metabolisme dalam keadaan normal
dinyatakan dengan istilah kecepatan pembebasan panas selama reaksi kimia.
Faktor-faktor yang paling penting yaitu :
1. Laju
metabolisme basal semua sel tubuh
2. Laju
metabolisme tambahan yang disebabkan oleh aktivitas otot termasuk kontraksi
otot yang disebabkan oleh menggigil
3. Metabolisme
tambahan yang disebabkan oleh pengaruh tiroksin
4. Metabolisme
tambahan yang disebabkan oleh pengaruh epinefrin, norepinefrin, dan
perangsangan simpatis terhadap sel
5. Metabolisme
tambahan yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas kimiawi di dalam sel
sendiri, terutama bila suhu di dalam sel meningkat
6. Metabolisme
tambahan yang diperlukan untuk pencernaan, absorbsi, dan penyimpanan makanan.
Selama
demam, metabolisme meningkat dan konsumsi oksigen bertambah. Metabolisme tubuh
meningkat 7% untuk setiap derajat kenaikan suhu. Fekuensi jantung dan
pernapasan meningkat untuk memenuhi kebutuhan metabolic tubuh terhadap
nutrient. Metabolisme yang meningkat menggunakan energi yang memproduksi panas
tambahan.
Jika
penderita demam memiliki masalah jantung atau saluran pernapasan, stress karena
demam dapat menjadi besar. Demam yang lama dapat melelahkan penderita dengan
menghabiskan simpanan energi. Peningkatan metabolisme membutuhkan tambahan
oksigen. Jika kebutuhan oksigen tidak terpenuhi, terjadi hipoksia selular
(oksigen tidak adekuat). Hipoksiamiokard mengakibatkan angina (nyeri dada). Hipoksia
serebral mengakibatkan konvusi.
Penanganan
selama demam termasuk terapi oksigen. Mekanisme regulasi digunakan untuk
mengatasi demam yang membuat penderita beresiko kekurangan volume cairan.
Kehilangan air melalui peningkatan pernapasan dan diaforesis dapat menjadi
berlebihan. Dehidrasi dapat menjadi masalah serius pada lansia dan anak-anak
yang berat badannya rendah. Mempertahankan keadaan volume cairan yang optimum
merupakan tindakan penanganan demam yang penting.
0 komentar:
Posting Komentar