Tekanan intrakranial (TIK) didefiniskan
sebagai tekanan dalam rongga kranial dan biasanya diukur sebagai tekanan dalam
ventrikel lateral otak. Peningkatan
tekanan intrakranial didefinisikan sebagai peningkatan tekanan dalam rongga
kranialis. Ruang intrakranial ditempati oleh jaringan otak, darah, dan cairan
serebrospinal. Setiap bagian menempati suatu volume tertentu yang menghasilkan
suatu tekanan intrakranial normal. Peningkatan volume salah satu dari ketiga
unsur utama mengakibatkan desakan ruang yang ditempati unsur lainnya dan
menaikkan tekanan intrakranial.
Isi ruang intra kranial adalah:
Isi ruang intra kranial adalah:
- Parenkhim otak, 1100-1200 gram, merupakan komponen paling besar, kurang lebih 70%.
- Komponen vaskuler, terdiri dari darah arteri, arteriole, kapiler, venula, dam vena-vena besar 150 cc, kurang lebih 15-20%, tetapi kapasitas variasi yang cukup besar.
- Komponen CSS (Cairan Serebro Spinal) 150 cc, 15-20% pada keadaan tertentu sangat potensial untuk pengobatan, karena CSS dapat dikeluarkan.
Hipotesis Kellie-Monroe memberikan suatu contoh
konsep pemahaman peningkatan tekanan intracranial.
Gambar. Hipotesis Kellie-Monroe
Hipotesa
Kellie-Monro menjelaskan tentang kemampuan regulasi otak yang berdasarkan
volume yang tetap. Selama total volume intrakranial sama, maka TIK akan konstan. Peningkatan volume salah
satu faktor harus diikuti kompensasi dengan penurunan faktor lainnya supaya
volume tetap konstan. Perubahan salah satu volume tanpa diikuti respon
kompensasi dari faktor yang lain akan menimbulkan perubahan TIK. Beberapa mekanisme
kompensasi yang mungkin antara lain cairan serebrospinal diabsorpsi dengan
lebih cepat atau arteri serebral berkonstriksi menurunkan aliran darah otak.
Kelompok Usia
|
Tekanan
Intrakranial normal (mmHg)
|
Dewasa
dan anak-anak lebih besar
|
<
10 - 15
|
Anak-anak
|
3 – 7
|
Bayi
baru lahir
|
1,5 –
6
|
Nilai tekanan intrakranial normal
Salah
satu hal yang penting dalam TIK adalah tekanan perfusi serebral/cerebral
perfusion pressure (CPP). CPP adalah jumlah aliran darah dari sirkulasi
sistemik yang diperlukan untuk memberi oksigen dan glukosa yang adekuat untuk
metabolisme otak. CPP dihasilkan dari tekanan arteri sistemik rata-rata
dikurangi tekanan intrakranial, dengan rumus CPP = MAP – ICP. CPP normal berada pada rentang
60-100 mmHg. MAP adalah rata-rata tekanan selama siklus kardiak. MAP = Tekanan Sistolik + 2X tekanan
diastolik dibagi 3. Jika CPP diatas 100 mmHg, maka potensial terjadi
peningkatan tekanan intra kranial (ICP). Jika kurang dari 60 mmHg, aliran darah ke otak tidak adekuat
sehingga hipoksia dan kematian sel otak dapat terjadi. Jika MAP dan ICP sama,
berarti tidak ada CPP dan perfusi serebral berhenti, sehingga penting untuk
mempertahankan kontrol ICP dan MAP.
Peningkatan tekanan intrakranial atau hipertensi intrakranial pada pasien trauma disebabkan oleh hal-hal berikut:
- Edema serebri
- Hiperemia
- Masa intrakranial akibat trauma, berupa EDH, SDH, perdarahan intraserebral, benda asing, dan fraktur depresi tulang tengkorak.
- Hidrosefalus akibat obstruksi absorbsi cairan serebrospinal (CSS)
- HIpoventilasi yang menyebabkan vasodilatasi
- Hipertensi sistemik
- Thrombosis sinus venosus
- Peningkatan tonus otot atau trauma manuver Valsava akibat keadaan penurunan kesadaran (agitasi) dan posisi tubuh
- Kejang pasca traumatik yang menetap (status epileptikus)
lebih bagus dicantumkan dapusnya sob
BalasHapus